This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 15 Mei 2013

Polemik Demokrasi Dalam Mencintai

           
CINTA, sebuah kata yang memiliki arti yang luas, kata yang sampai saat ini masih menyimpan begitu banyak misteri yang belum dapat dipecahkan. Cinta bisa memberikan sejuta keindahan yang untuk sebagian orang tak dapat di ungkapkan hanya dengan kata-kata hingga mereka hanyut dalam keindahannya. Cinta juga bisa memberikan luka yang begitu dalam hingga membuat sebagian orang kehilangan akal sehatnya  untuk berfikir bagaimana mengobati luka itu.
           Sebagian kecil dari luka yang sering timbul akibat ketidak tahuan kita tentang bagaimana menjalani cinta yang sebenarnya adalah seringnya kita secara tidak sadar mengabaikan perasaan dari pasangan kita karena untuk sebagian orang berfikiran bahwa cinta itu bebas.. kepada siapa, kapan dan dimana kita bisa saja mencintai orang lain selain pasangan kita. Dan bagi sebagian orang yang tidak bisa mengontrol perasaan itu maka akan menimbulkan pertengkaran, perpecahan dengan pasangannya yang tidak sedikit berakhir dengan tragis seperti perceraian bahkan pembunuhan dengan modus kecemburuan dan sakit hati. Lalu kebebasan yang seperti apa sebenarnya yang ingin di perlihatkan oleh cinta??
            Pada zaman era baru presiden Soeharto, kita diingatkan dengan sistem pemerintahan yang otoriter, keras dengan peraturan-peraturan yang mengikat bahkan tidak sedikit peraturan tersebut tidak memihak bahkan merugikan masyarakat. Dalam perkembangan dunia percintaan pun begitu, kita mengenal dengan Jaman Siti Nurbaya dimana tidak ada kebebasan untuk mencintai atau memiliki orang yang kita cintai, peraturan keluarga yang begitu mengikat dan sistem perjodohan yang begitu kental membuat seseorang harus mengorbankan hati dan kebahagiaannya hingga dia tak mampu merasakan seperti apa manisnya mencitai dan dicintai.
          Seiring dengan berjalannya waktu era baru pun tumbang dengan gerakan reformasi yang di kumandangkan oleh mereka-mereka yang ingin menghapuskan penindasan dan menginginkan perbaikan taraf kehidupan. Tak luput dari itu, Cinta yang berada di setiap hati manusia pun ikut berontak dengan mengusung panji-panji kebebasan untuk bisa mencintai orang lain dan kebebasan menentukan pilihan hatinya.
                Jika saat ini DEMOKRASI diarikan sebagai bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. maka CINTA Juga adalah sebuah negara yang berada di dalam diri manusia yang memiliki memberikan hak kepada setiap pemilik hati untuk mencintai orang lain.
                 Tak ada yang memberikan penjelasan bentuk demokrasi seperti apa yang di anut oleh sebuah cinta. kita hanya sebatas tahu bahwa kita diberikan kebebasan untuk mencintai orang lain, yang menjadi pertanyaan apakah kebebasan itu berlaku hanya untuk mereka yang belum memiliki pasangan ataukah kebebasan itu juga berlaku bagi mereka yang memiliki pasangan??
                   Jika berbicara tentang keadilan maka demokrasi cinta itu harusnya berlaku untuk semua orang tanpa membedakan apapun. Namun bisa dibayangkan jika kebebasan itu dimanfaatkan oleh orang-orang yang sudah memiliki pasangan (suami istri ataupun pacar), bisa dipastikan bahwa akan terjadi pertengkaran yang di picu oleh rasa sakit hati atau kecemburuan. namun apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah hal itu terjadi, apakah ada hukum yang mengatur bahwa kita dilarang untuk mencintai orang lain selain pasangan kita???saya rasa tidak ada.
                   Karena setiap manusia pun tidak pernah merencanakan atau menyadari kapan, dan kepada siapa perasaan cinta itu akan muncul. Cinta itu bisa saja muncul secara tiba-tiba saat kita melihat sesosok paras cantik dan tampan, atau mungkin saat kita merasakan kenyamanan yang diberikan oleh orang lain. Terlalu banyak hal yang dapat memicu timbulnya perasaan cinta tanpa kita sadari, bahkan saat kita telah memiliki pasangan.
                      Dalam Agama pun kita selalu meyakini bahwa Jodoh itu ada ditangan Tuhan, siapa berjodoh dengan siapa itu hanya Tuhan yang tahu, kita sebagai umat hanya bisa berdoa dan berusaha mencari siapa dan dimana jodoh itu. disaat kita tidak dibekali pengetahuan tentang ciri-ciri atau gambaran seperti apa jodoh kita maka kita hanya bisa mencoba-coba dari satu hati ke hati yang lain untuk mencari kecocokan hati.
                      Keinginan mencoba-coba itulah yang tidak jarang menimbulkan rasa sakit di hati, karena kita di anggap seperti setan yang muncul lalu menghilang secara tiba-tiba  memberikan rasa takut dan trauma bagi orang lain. Seperti perubahan cuaca yang tidak menentu, datang di pagi hari dengan kehangatan sinarnya namun saat sore tiba kehangatan itu hilang tertutupi awan tebal yang menghitam.
                     Namun aku yakin bukan Demokrasi atau kebebasan seperti itu yang ingin di perlihatkan oleh Cinta. Cinta tidak menginginkan Demokrasi yang dapat melukai hati orang lain, lalu bagaimana kita menjalan kan demokrasi cinta tanpa harus melukai perasaan orang lain??
                        Begitu banyak yang berpendapat tentang kebebasan dalam mencintai orang lain. Apapun dan bagaimanapun cara kita memandang kebebasan itu yang paling penting harus kita ingat adalah cinta itu diciptakan agar kita dan orang lain dapat merasakan indahnya kebahagian dalam hidup berdampingan. Jangan pernah memanfaatkan kebebasan itu untuk memperoleh kebahagian pribadi tanpa memperdulikan perasaan orang lain. Mungkin saat ini bagi kita yang telah memiliki pasangan (suami istri ataupun pacar) alangkah bijaknya jika dapat mengontrol, berfikir dan menempatkan perasaan cinta itu di tempat yang benar.
                            Percayalah pada pasangan anda saat ini, percayalah bahwa yang ada saat ini adalah jodoh yang telah di berikan oleh Tuhan, Kalaupun pada akhirnya ternyata itu bukanlah jodoh yang Tuhan janjikan maka Tuhan melalui CintaNya akan memberikanmu kembali kebebasan untuk mencintai orang lain. dan jangan menganggap kegagalan itu  sebagai luka dari cinta.. tapi kita harus kembali percaya bahwa Tuhan sedang menguji keyakinanmu akan apa yang telah dijanjikanNya. Karena cinta yang sempurna hanya milikNya seorang.

Demokrasi Cinta bagiku adalah kebebasan untuk mempercayai, percaya dengan apa yang aku jalani saat ini, percaya dengan orang yang ada di sekitarku, dan percaya akan ada orang yang aku cintai dan mencintaiku suatu saat nanti.


"Bagaimana dengan pendapat anda ?? silahkan tinggalkan komennya Yahhhh..."

Thanks atas kunjungannya
~~~IDHAM GIBRAN SARANANI~~~