Aku
melihat cinta dan kebencian bermain-main dengan hati manusia, cinta
menyembunyikan kesalahan manusia. Cinta yang selama ini dipuja menghancurkan
segala harapan yang telah tertanam didalam jiwa seorang anak remaja. Anak
remaja yang kini hatinya telah ditanamkan benih perasaan yang dalam
membutakannya dari kehidupan disekitarnya. Aku melihat seorang remaja mengikat
hati seorang gadis dengan rayuan yang manis, tapi sebenarnya perasaan mereka
tak sadar bahwa ketuhanan mereka telah pergi jauh.
Disebuah sekolah aku bertemu dengan orang yang
begitu memuja seorang sahabat, mengorbankan diri demi seorang sahabat. Apakah
sahabat itu mau mengorbankan diri untuk kita? Tak semua ketulusan ada didalam
hati seorang manusia, lalu dengan siapa aku kan hidup didunia ini?
Ingin ku berteman dengan cinta, namun ia tak
mampu memberikanku kepastian. Ingin pula ku berjalan dengan sahabat namun mampukah
ia slalu berada disampingku, saat aku butuh? Manusia adalah kekasihku dan aku
adalah kekasihnya. Aku merindukannya dan merekapun merindukanku. Siapa yang
akan menjawab seperti itu?
Aku berjalan menelusuri samudra tuk mencari
sahabat yang bersedia menopang penderitaanku. Saat ia kutemukan, sekejap ia
kembali berpaling karena ingin mengejar cinta yang dicarinya dan melupakan
semua permasalahan yang telah kutuangkan. Dunia ini telah dibutakan dengan
cinta dan nafsu. Mengorbankan harga diri demi cinta, memeras demi nafsu. Sedangkan
aku meninggalkan cinta demi seorang sahabat dan kesetiaan, siapakah yang harus
diutamakan dalam hidup ini, apakah cinta atau sahabat?
Disatu sisi sahabat dapat menjadi topangan
permasalahan yang dihadapi oleh hati yang slalu resah dalam ketidak pastian
cinta. Disisi lain sahabat pergi meninggalkan demi cinta. Kini lelah hatiku
bermain dengan ketidakpastian hidup, ingin merasakan hidup sendiri namun kaki
tak dapat melangkah jauh tuk menyusuri lika-liku kehidupan, ingin berbagi namun
tak punya seseorang yang dekat, ingin menyayangi tapi tak punya orang yang
dicintai.
Aku berharap datangnya seseorang yang tulus dalam kesunyian malam yang akan menyelamatkan aku dari perbudakan kehidupan. Kan kujadikan sahabat itu sebagai cintaku, karena cinta dan persahabatan itu duduk di tempat yang terlindung dalam dadaku, itulah cinta yang indah yang selalu dilingkupi bendungan-bendungan perasaan. Itulah bunyi yang telah bersandar dalam jiwa yang telah membuat kesedihan-kesedihan dalam batinku menjadi kegembiraan, dan menjadikan keputus asaan sebagai semangat hidup dan kesendirian menjadi kenikmatan.
Dulu hidupku hanyalah kesedihan lalu menjadi kegembiraan karena telah
kutemukan cintaku didalam hati sahabatku. Tak akan kupisahkan mereka seperti
lautan yang memisahkan daratan.
0 komentar:
Posting Komentar